Sinar Matahari Picu Katarak
TRIBUNNEWS.COM - Selain faktor usia, pemicu utama
terjadinya katarak adalah sinar ultraviolet (matahari). Warga diimbau
menggunakan pelindung agar jumlah penderita bisa diminimalisir.
Ketua Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang Palembang, Dr dr Anang
Tribowo mengungkapkan terjadi kenaikan jumlah angka kebutaan di Sumsel. Pemicu
utamanya adalah katarak. Terdata dari 7,44 juta warga Sumsel hampir 111.695
jiwa mengalami kebutaan dan 58,08 jiwa menderita katarak.
"Kalau kita kalkulasi hampir 1,5 persen warga Sumsel menderita
kebutaan, dan diprediksi jumlahnya akan terus meningkat diakhir 2011,
nanti," rinci Anang.
Khusus di Palembang, lanjut Anang, penderita kebutaan capai 21.793 jiwa dan
hampir 11.332 menderita katarak dari total 1,452 juta warga Palembang. Dari
sisi jumlah, kata dia, angka ini termasuk tinggi dan wajib diwaspadai semua
umur.
"Jangan berpikir katarak itu hanya milik orang tua, anak kecil dan usia
dewasa pun banyak. Makanya saya bilang penyakit ini tidak bisa dicegah namun
dampaknya saja yang bisa diperkecil," beber Anang saat melakukan paparan
antisipasi kebutaan di ruang Parameswara, Kamis (29/12/2011) siang.
Anang mengungkapkan itu dihadapan masyarakat dan jajaran dokter yang bernaun
dalam Dinas Kesehatan Kota Palembang. Anang merinci, dari sisi penyebab maupun
penelitian gangguan mata akibat munculnya lapisan didepan kornea mata ini
karena radiasi sinar ultraviolet atau matahari. Bahkan ini jadi pemicu
tertinggi.
"Makanya kami imbau agar warga yang beraktifitas di luar selalu
menggunakan pelindung mata agar sinarnya tidak langsung kena dimata, seperti
menggunakan kacamata karena dari survey kita justru ultraviolet yang jadi
pemicu utama," rinci dr Anang. Selain itu, pola makan, faktor usia, asupan
gizi dan tingkat kebersihan lingkungan. Jangan lupa, lanjut dia, adalah faktor
genetik atau keturunan serta penyakitcpenyakit tertentu.
Dikatakan Anang, jika orang tua menderita katarak hampir 30 persen penyakit
itu akan diteruskan kepada anak-anak maupun keturunanya. Begitupun penderita
hipertensi dan diabetes kemungkinan 40 persen juga akan menderita katarak.
"Masuk usia senja atau diatas 50 tahun, indikasi katarak pasti muncul.
Dan hampir 80 persen penderita katarak adalah orang tua dengan sejarah penyakit
itu, baik keluarga maupun keturunan langsung," kata dr Anang.
Lalu bagaimana penanganannya penyakit ini juga sudah muncul. Kata dr Anang,
tidak ada jalan lain kecuali operasi pengambilan atau pelepasan selaput.
"Wajib operasi, soal biaya bervariasi tergantung alat dan fasilitas di
rumah sakit itu, kalau biaya standarnya Rp 3 sampai Rp 7,5 juta," katanya.
Pendapat saya :
Bumi sudah semakin tua, lapisan ozon di atmosfer-pun semakin
berlubang. Jadi sinar matahari langsung mengenai bumi kita tanpa di saring dulu
oleh lapisan ozon tersebut, makannya makin banyak penyakit yang timbul karena
sinar ultraviolet yang langsung mengenai tubuh dari kanker kulit sampai yang di
katakan ariket ini “katarak”. Alangkah baiknya
apabila kita juga share ke orang-orang yang belum mengetahui tentang hal ini,
agar semua orang Indonesia lebih tau bahayanya sinar ultraviolet ini, karena
masyarakat Indonesia masih banyak yang dibawah angka kemiskinan, miris rasanya
jika yang terkena penyakit ini adalah masyarakat yang dibawah garis kemiskinan
yang tidak tau apa-apa tentang bahaya sinar ultraviolet ini.
Alhamdulillah posting yang bermanfaat. saya suka. semoga menjadi amal jariyah bagi penulis. terus berkarya, sebar luaskan dakwah Islam, jalin silaturahmi, silakan follow saya www.siteislami.co.cc , semoga menambah ilmu kita. amin
BalasHapusAmin... terimakasih atas komentarnya :))
BalasHapus